Esai-esai Nano

September 10, 2020

Marhaen

Filed under: Uncategorized — estananto @ 10:00 am
Tags: , , , , , ,

Pada suatu siang di bulan Oktober, 2019, diajak pak Achmad Rizal ke suatu tempat yang sebenarnya bersejarah. Letaknya di tengah kompleks perumahan mewah. Itu adalah sebuah makam. Ya, makam biasa saja. Tapi hampir seratus tahun lalu ada peristiwa penting di sekitar tempat itu…

Sembilan puluh delapan tahun lalu, seorang mahasiswa Technische Hoogeschool te Bandoeng yang sedang bolos kuliah bersepeda ke selatan kota Bandung. Di sana dia bertemu dengan seorang petani yang sedang mengerjakan sawahnya. Hasilnya tidak cukup dijual, hanya cukup untuk menghidupi keluarganya. Kemudian mahasiswa ini bertanya siapa nama petani muda tersebut.

Ya, petani itu menyebutkan namanya: Marhaen. Dan mahasiswa bolos kuliah itu adalah Sukarno.

Kelak Sukarno menamai ideologinya dengan Marhaenisme.Ironisnya Marhaen meninggal tahun 1943 karena Romusha di zaman Jepang. Marhaenisme yang menggunakan namanya juga belum matang sebenarnya… di zaman kini, berbeda dengan awal abad XX, kemampuan produksi manusia ditentukan dari brainware dan bukan hanya dari kerja dan alat produksi.

Hingga kini, kualitas SDM Indonesia masih banyak harus ditingkatkan. Bukannya malah meributkan siapa yang paling Pancasilais. Tetapi bagaimana agar anak cucu Marhaen bisa sejahtera dengan peningkatan produktivitas.

Untuk Marhaen dan Sukarno. Alfaaatihah!

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.